Rabu, 15 Januari 2014

Metode Penelitian


Bab III
Metode Penelitian
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yag dapat digunakan dalam penelitian sastra yaitu :
1. Metode Kualitatif
 Motode kualitatif memberikan perhatian kepada data alamiah yang  berada dalam hubungan konteks keberadaanya. Landasan berpikir metode kualitatif adalah paradigma positivisme Max Weber, Immanuel kant, dan Wilhlem Dilthey . Objek sosial bukan gejala social sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah metode kualitatif dianggap persis sama dengan metode pemahaman atau verstehen. Penelitian kualitatif mempertahankan nilai-nilai.
 Dalam ilmu sosial, sumber datanya adalah masyarakat sedangkan data penelitiannya adalah tindakan-tindakan. Dalam ilmu sastra, sumber datanya adalah karya sedangkan data penelitiannya teks.
 Sejalan dengan uraian di atas, ciri-ciri terpenting metode kualitatif . Ciri-ciri yang dimaksud adalah:
 1. memberikan perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi kultural;
 2. lebih mengutamakan proses dibandingkan dengan hasil penelitian
 sehingga makna selalu berubah;
 3. tidak ada jarak antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti sebagai instrumen utama sehingga terjadi interaksi langsung di antaranya;
 4. desain dan kerangka penelitian bersifat sementara sebab penelitian
 bersifat terbuka;
 5. penelitian bersifat alamiah, terjadi dalam konteks sosial budayanya
 masing-masing.

2. Metode Deskriptif

Metode dskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sakarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat dekripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
 Menurut Whitney metode dekriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian dskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskripsi peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena
 tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti
 mengadakan klasifikasi serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif (normative
 survey). Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status)
 fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor lain. Metode ini dinamakan juga studi status .

Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standarstandar.
 Dalam metode ini dapat diteliti masalah-masalah normative  bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan antarfenomena. Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian ini adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
Mengurutkan kriteria pokok metode deskriptif adalah:
A. kriteria umum:
 1. masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas
 2. tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
 3. data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
 4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas
5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan
 6. Hasil penelitian harus berisi secara detil yang digunakan baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi  kepustakan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoretis yang digunakan, jika kerangka teoretis untuk itu telah dikembangkan.

B. kriteria khusus
 1. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai
 (value)
 2. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai
 masalah status.
 3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada control terhadap variabel dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau  manipulasi terhadap variabel; variabel dilihat sebagaimana adanya.



 Adapun langkah-langkah umum dalam metode deskrptif adalah:
1. memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada
 kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada
 2. menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan; tujuan ini
 harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah
 3. memberi limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian
 deskriptif tersebut akan dilaksanakan; seberapa jauh wilayah penelitian akan dijangkau
 4. merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual
 5. menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan
 6. merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun secara implisit
 7. melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data; gunakan teknik
 pengumpulan data yang cocok untuk penelitian
 8. membuat tabulasi serta analisis (statistik); dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan
 9. memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi
 yang ingin diselidiki dan data yang diperoleh serta referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan
 10. mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan-penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji

Jenis-jenis penelitian deskriptif yang perlu dikenal sehubungan dengan praktik analisis terhadap karya sastra adalah:
 1. metode survei: penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dari
 gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
 faktual; dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap
 hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau
 masalah yang serupa
 2. metode deskriptif berkesinambungan: kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek penelitian;
 penelitian dengan menggunakan metode ini bertujuan menjangkau informasi faktual yang mendetail
 3. Studi kasus: penelitian tentang status subjek penelitian yang
 berhubungan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
 personalitas; subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga,
 maupun masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta
 karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu
 yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal
 yang bersifat umun
 4. Studi komparatif: sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan jalan  menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Dalam studi komparatif ini, sulit diketahui faktor-faktor penyebab yang dijadikan dasar pembanding sebab penelitian komparatif tidak mempunyai kontrol; metode yang digunakan di dalamnya adalah ex post facto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.

3.2 Sumber Data
Sumber data akan diambil didasarkan pada program film Eat Pray Love yang ditayangkan perdana di Los Angeles hari ini, Jumat (13/8/2010). Peneliti akan memilih program karena tidak semua program yang mendukung penelitian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar