Selasa, 02 Juli 2013

Analisis Wirausaha Sukses di Indonesia


Nama : Galuh Pertiwi
Kelas : 2SA 03
NPM : 13611004
Tugas Kewirausahaan
Wirausahawan : Yoris Sebastian
Nama Usahanya : OMG (Oh My Goodness) Creative Consulting.

1. Kapan kasus memulai usahanya? Dimana? Apakah dengan usaha yang sama dengan yang sekarang? Yoris Sebastian memulai  usahanya pada tahun April 2007, di Indonesia

2. Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri? Ya, karena pada akhirnya Yoris Sebastian mendirikan Creative consulting sendiri

3. Sumber modal awalnya adalah dana sendiri atau dari luar? Berapakah jumlahnya? Tanpa modal, karena
modal yang dimiliki hanya sumber daya manusia yang berkualitas, akal dan kreativitas.

4. Dimana di pada saat awal memasarkan produknya? Melalui teman-teman kantor saat dulu dia bekerja dan berbagai perusahaan.

5. Apakah dengan menjual produk yg sama? Tidak

6. Siapa pemilik usaha tersebut dari sejak awal hingga sekarang? Yoris Sebastian sendiri

7. Apa bentuk kepemilikannya? Kepemilikan sendiri (Tunggal)

8. Berapa tenaga kerja yg dipekerjakan dari awal hingga saat ini? Yang saya ketahui hanyalah Yoris bersama tiga orang rekannya saja.

9. Apakah ada orang yg ditunjuk sebagai ketua atau koordinator dalam kegiatan usaha? Bagaimana cara penunjukan ketua/koordinator tersebut? Tidak ada, karena itu adalah crative consulting milik sendiri yang dibangun bersama tiga orang rekannya.

10. Pernahkah ada prestasi yg dicapai oleh usaha tersebut? Pernah.
Asia Pacific Entrepreneur Award - The Most Promising Category 2008 by Entreprise Asia
International Young Music Entrepreneur of the Year - Music Award 2006 by British Council International
International Young Creative Entrepreneur of the Year - Music Award 2006 by British Council Indonesia
Indonesian Young Marketers Award Winner 2003
 

11. Apakah sistem manajemen yg dituju sampai sekarang? Milik sendiri

12. Menurut anda, apakah usaha tersebut sukses? Gunakan tujuh aspek kelayakan usaha! Ya, karena usaha Oh My Goodness Crative Consulting yang dijalaninya sangatlah berkembang pesat

13. Apakah menurut anda, akan bertahan lama dan berkembang? Jelaskan alasan nya! Ya, karena masih banyak orang dan perusahaan yang menggunakan jasa consulting yang telah ia dirikan bersama tiga rekannya.

5 Pengusaha Sukses di lingkungan RT


Nama  Alamat Jenis kelamin Umur Pekerjaan





Hendra Suhartono Villa pertiwi estate blok Ap-08 Laki-laki 43 Pt. Pertamina (Explorasi Produksi)
Karyanto Villa pertiwi estate blok AF-11 Laki-laki 52 Manager Corporate Communication
Sutrisni Hidayati Villa pertiwi estate blok Ap-08 Perempuan 40 Wiraswasta
Sri Ratna S. Villa pertiwi estate blok AF-11 Perempuan 46 Pegawai Bank
Veny Villa Pertiwi estate blok AL-09 Perempuan 38 Consultant

Wirausahawan Sukses


Nama : Galuh Pertiwi
Kelas : 2sa03
Npm : 13611004
Matakuliah : Kewirausahaan

Analisis Kinerja Wirausahawan / Wirausahawati
Aspek-aspek Kewirausahaan ada Sembilan diantaranya :
1.    Peluang Usaha Baru
Pada umumnya peluang usaha baru bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah untuk memulainya. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis,semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Untuk memulainya sebuah usaha baru diperlukan pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan. Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Aspek kesembilan adalah pemasaran, pelayanan dan product brand. Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Setiap wirausahawan baru harus memiliki keterampilan tersendiri. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting? Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalam krisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha Anda.

2.    Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
 Analisis Pembiayaan
Analisa Pembiayaan diperlukan agar bank syariah memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan oleh nasabahnya.
1) Jenis – Jenis Aspek yang Dianalisa
Jenis-jenis aspek yang dianalisa secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa kualitatif . Aspek yang dianalisa mencakup karakter/ watak dan komitmen dari nasabah.
2. Analisa terhadap kemampuan bayar, disebut dengan analisa kuantitatif . Pendekatan yang dilakukan dalam perhitungan kuantitatif , yaitu untuk menentukan kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal kerja nasabah adalah dengan pendekatan pendapatan bersih.
2). Kriteria Pemberian Pembiayaan
Jangan pernah memberikan pembiayaan bila pertimbangan lebih kepada :
· Belas kasihan
· Kenalan (bersaudara atau teman)
· Nasabah orang terhormat (terkenal, disegani, status sosial tinggi dll)
Utamakan berdasarkan unsur-unsur :
· Kelayakan usaha
· Kemampuan membayar
Aspek yang dinilai sebelum melakukan analisa pembiayaan adalah sebagai berikut :
· Kemampuan memperoleh keuntungan.
· Sisa pembiayaan dengan pihak lain (kalau ada).
· Bebas rutin di luar kegiatan usaha.

3.   Pemasaran

Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan menefiti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan fingkat harga (price), mempromosikannya au agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeh oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih finggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa yang bisa dijual dan bukan menjual barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve competitive situation). Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.
1. PERENCANAAN PEMASARAN
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
(1) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2) Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
(3) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
(4) Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
(5) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:
(a) Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b) Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time).
(6) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotian.
4.    Kepemilikan

Bisnis kecil biasanya dioperasikan dan dimiliki secara independen serta tidak mendominasi pasaran-nya. Kontribusi dari  bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efek terhadap tiga system perekonomian, diantaranya : inovasi , penciptaan lapangan pekerjaan dan arti penting bagi usaha besar.
Bentuk bentuk kepemilikan bisnis dibagi kedalam beberapa macam jenis yaitu:
·       Perusahaan Perseorangan. Perusahan yang dimiliki dan di kelola oleh satu orang. Usaha dan pemiliknya adalah satu kesatuan dan sama di mata hukum. Keunggulan perusahaan perseorangan: Mudah untuk dibentuk kepemilikan dan organisasinya, Intensif, Bentuk kepemilikan yang paling murah untuk memulai sebuah usaha baru, Memiliki kewenangan penuh untuk mengambil sebuah keputusan untuk usahanya tersebut . dalam bentuk ini memiliki kelemahannya juga diantaranya : Keterbatasannya akses modal karena tidak memiliki dukungan modal dari perusahaan lain, Kurangnya berkesinambungan dalam usaha, Kewajiban pribadi tidak terbatas.
·       Persekutuan. Persekutuan adalah kerjasama antara dua orang atau lebih yang bersama-sama yang memiliki perusahan dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
·       Usaha Patungan. Adalah usaha yang dilakukan dua orang lebih atau bisa berupa barang atau uang. Contoh nya,  Apabila si A memiliki lapangan futsal dan si B memiliki agency untuk membuat pentas musik, jadi kedua orang ini patungan dengan cara menggabungkan yang mereka miliki maasing-masing oleh kedua belah pihak yang saling menyetujui.
5.    Sumber Daya Manusia
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
• Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
• Promosi jabatan, promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1) membangun moral, (2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan mendapatkan promosi, dan (3) membuat individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
• Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi :
• Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah: (1) pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan, (2) organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan kehilangan individu, dan (3) sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas organisasinya
• Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
• Lembaga pendidikan, beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
• Mass media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini,
wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi
menentukan tipe publikasidi mana suatu iklan hendak dipasang.

Seleksi
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
6.    Organisasi.
Perencanaan Organisasional memiliki dua maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (Protective dan Affirmative). Maksud Protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak-pastian disekitar kondisi Bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajemen yang berhubungan. Tujuan Affirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam sebuah organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya keidak efisienan. Akan tetapi tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz, O’Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan “. Tujuan lain dari perencanaan berkisar pada maksud mendasar ini.

Kerugian dan Keuntungan Perencanaan Organisasi Kewirausahaan

Program perencanaan memiliki banyak keuntungan, contoh kasus seperti pada postingan yang berjudul Dukung Piala Euro 2012 bersama Agenbola338.com dimana adalah membantu berorientasi ke masa depan. Wirausahawan harus bisa melihat keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi di masa mendatang. Kedua, koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi keputusan.
Perencanaan menekankan tujuan organisasional, dimana tujuan organisasional adalah titik   awal perencanaan, wirausahawan secara konstan diingatkan dengan apa yang akan dicapai organisasi mereka. Jika fungsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam sebuah organisasi atau perusahaan, bisa jadi akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasian dan pengawasan terhadap Perencanaan Organisasi Kewirausahaan.
7.    Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara  kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya.
Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menanrik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
Terdapat banyak pengertian tentang definisi kepemimpinan, diantaranya yaitu menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang  agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Sedangkan menurut Garry  Yukl (1994:2)  menyimpulkan  definisi  yang  mewakili tentang kepemimpinan antara lain yaitu kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu  kelompok  kesuatu  tujuan yang  ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,1957:7). Kepemimpinan  adalah  pengaruh  antar pribadi yang dijalankan dalam  suatu  situasi tertentu, serta  diarahkan melalui proses komunikasi, kearah  pencapaian  satu  atau beberapa  tujuan  tertentu (Tannenbaum, Weschler &Massarik, 1961:24)
         Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.[1][1]
B.  Sifat-sifat Pemimpin
         Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai  The tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan). Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1.      Energi jasmaniah dan mental
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah
3.      Antusiasme
4.      Keramahan dan kecintaan
5.      Intigritas
6.      Pengasaan teknis
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan
8.      Kecerdasan
9.      Ketrampilan mengajar
10.  Kepercayaan
George R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:
1.      Kekuatan
2.      Stabilitas emose
3.      Pengatahuan tentang relasi insani
4.      Kejujuran
5.      Objektif
6.      Dorongan pribadi
7.      Ketrampilan berkomunikasi
8.      Kemampuan mengajar
9.      Ketrampilan sosial
10.  Kecakapan menejerial.[2][2]
   Jadi, dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi luhur dan memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.
C.  Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
         Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan pribadi individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut ini  10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi.[3][3]
1.      Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
2.      Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini  akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.
3.      Integritas (nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
4.      Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.
5.      Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri  sendiri dan mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
6.      Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7.      Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
8.      Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9.      Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10.  Service (layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.

8.    Evaluasi Usaha
9.     Tujuan evaluasi usaha Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
10.  Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
11.  1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
12.  2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (umar : 2003 )
13.  Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha :
14.  Aspek pasar
15.  Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
A. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita.
9. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain. Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi.
Dalam 9 aspek yang terdapat diatas wirausahawati yang bernama Sutrisni Hidayati, kelahiran 11 Juli 1973 ini memiliki dari beberapa aspek yang terdapat diatas. Termasuk dalam aspek sumber daya manusia karena dapat menambah income orang lain dan memberikan peluang usaha bagi orang lain (rekanan/mitra usaha) hanya dengan menjualkan barang dagangan yang dijual olehnya. Kesuksesan nya pun sangat terlihat dalam kebutuhan pokoknya dalam hal sandang pangan papan nya pun sudah cukup terpenuhi bahkan ibu dua anak ini dapat membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya, bahkan tidak jarang beliau  mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak. Begitupun dalam kesehatan dan pendidikan anak-anaknya beliau memberikan pendidikan yang sangat baik, dalam pendidikan agama ataupun pendidikan formal begitupun dalam kesehatan beliau sangatlah teliti maklum ibu ini mantan bidan. Dia masih memiliki hutang karena rumah yang ditempatinya adalah rumah baru. Gaya hidup keluarganya pun sangatlah sederhana. Dia tidak memiliki tenaga kerja dalam menjalankan usahanya dirumah.