Bab III
Metode Penelitian
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yag dapat digunakan dalam penelitian sastra yaitu :
1. Metode Kualitatif
Motode kualitatif memberikan
perhatian kepada data alamiah yang
berada dalam hubungan konteks keberadaanya. Landasan berpikir metode
kualitatif adalah paradigma positivisme Max Weber, Immanuel kant, dan Wilhlem
Dilthey . Objek sosial bukan gejala social sebagai bentuk substantif melainkan
makna-makna yang terkandung di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya
gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah metode kualitatif dianggap persis
sama dengan metode pemahaman atau verstehen. Penelitian kualitatif
mempertahankan nilai-nilai.
Dalam ilmu sosial, sumber datanya
adalah masyarakat sedangkan data penelitiannya adalah tindakan-tindakan. Dalam
ilmu sastra, sumber datanya adalah karya sedangkan data penelitiannya teks.
Sejalan dengan uraian di atas,
ciri-ciri terpenting metode kualitatif . Ciri-ciri yang dimaksud adalah:
1. memberikan perhatian utama pada
makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi kultural;
2. lebih mengutamakan proses
dibandingkan dengan hasil penelitian
sehingga makna selalu berubah;
3. tidak ada jarak antara subjek
peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti sebagai instrumen utama
sehingga terjadi interaksi langsung di antaranya;
4. desain dan kerangka penelitian
bersifat sementara sebab penelitian
bersifat terbuka;
5. penelitian bersifat alamiah,
terjadi dalam konteks sosial budayanya
masing-masing.
2. Metode Deskriptif
Metode dskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sakarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat dekripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki.
Menurut Whitney metode dekriptif
adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian dskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode
deskripsi peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena
tertentu sehingga merupakan suatu
studi komparatif. Adakalanya peneliti
mengadakan klasifikasi serta
penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau
suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini
dengan nama survei normatif (normative
survey). Dengan metode deskriptif
ini juga diselidiki kedudukan (status)
fenomena atau faktor dan melihat
hubungan antara satu faktor dengan faktor lain. Metode ini dinamakan juga studi
status .
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standarstandar.
Dalam metode ini dapat diteliti
masalah-masalah normative bersama-sama
dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan antarfenomena.
Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian ini adalah waktu sekarang atau
sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
Mengurutkan kriteria pokok metode deskriptif adalah:
A. kriteria umum:
1. masalah yang dirumuskan harus
patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas
2. tujuan penelitian harus
dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
3. data yang digunakan harus
fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
4. Standar yang digunakan untuk
membuat perbandingan harus mempunyai validitas
5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan
6. Hasil penelitian harus berisi
secara detil yang digunakan baik dalam mengumpulkan data maupun dalam
menganalisis data serta studi kepustakan
yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoretis
yang digunakan, jika kerangka teoretis untuk itu telah dikembangkan.
B. kriteria khusus
1. Prinsip-prinsip ataupun data
yang digunakan dinyatakan dalam nilai
(value)
2. Fakta-fakta ataupun
prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai
masalah status.
3. Sifat penelitian adalah ex post
facto, karena itu tidak ada control terhadap variabel dan peneliti tidak
mengadakan pengaturan atau manipulasi
terhadap variabel; variabel dilihat sebagaimana adanya.
Adapun langkah-langkah umum dalam
metode deskrptif adalah:
1. memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada
kegunaan masalah tersebut serta
dapat diselidiki dengan sumber yang ada
2. menentukan tujuan dari
penelitian yang akan dikerjakan; tujuan ini
harus konsisten dengan rumusan dan
definisi dari masalah
3. memberi limitasi dari area atau
scope atau sejauh mana penelitian
deskriptif tersebut akan
dilaksanakan; seberapa jauh wilayah penelitian akan dijangkau
4. merumuskan kerangka teori atau
kerangka konseptual
5. menelusuri sumber-sumber
kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan
6. merumuskan hipotesis-hipotesis
yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun secara implisit
7. melakukan kerja lapangan untuk
mengumpulkan data; gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk
penelitian
8. membuat tabulasi serta analisis
(statistik); dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan
9. memberikan interpretasi dari
hasil dalam hubungannya dengan kondisi
yang ingin diselidiki dan data
yang diperoleh serta referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan
10. mengadakan generalisasi serta
deduksi dari penemuan-penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji
Jenis-jenis penelitian deskriptif yang perlu dikenal sehubungan dengan
praktik analisis terhadap karya sastra adalah:
1. metode survei: penyelidikan
untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara
faktual; dikerjakan evaluasi serta
perbandingan-perbandingan terhadap
hal-hal yang telah dikerjakan
orang dalam menangani situasi atau
masalah yang serupa
2. metode deskriptif
berkesinambungan: kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus
menerus atas suatu objek penelitian;
penelitian dengan menggunakan
metode ini bertujuan menjangkau informasi faktual yang mendetail
3. Studi kasus: penelitian tentang
status subjek penelitian yang
berhubungan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas; subjek penelitian
dapat saja individu, kelompok, lembaga,
maupun masyarakat. Tujuan studi
kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang,
sifat-sifat serta
karakter-karakter yang khas dari
kasus ataupun status dari individu
yang kemudian dari sifat-sifat
khas di atas akan dijadikan suatu hal
yang bersifat umun
4. Studi komparatif: sejenis
penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab
akibat dengan jalan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Dalam studi komparatif ini, sulit diketahui faktor-faktor penyebab yang
dijadikan dasar pembanding sebab penelitian komparatif tidak mempunyai kontrol;
metode yang digunakan di dalamnya adalah ex post facto, yaitu data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat
melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari
data-data yang tersedia.
3.2 Sumber Data
Sumber
data akan diambil didasarkan pada program film Eat Pray Love yang ditayangkan perdana di
Los Angeles hari ini, Jumat (13/8/2010). Peneliti akan memilih program
karena tidak semua program yang mendukung
penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar