Saat ini
kalau kita membicarakan mengenai manusia tentulah tidak aka nada habisnya. Dan
dari sinilah muncul berbagai macam masalah. Setiap manusia pastilah mempunyai
pola / cara berpikir yang berbeda-beda dan sulit untuk menyatukan pikiran agar
hasilnya sama. Manusia juga memiliki pola piker yang beraneka ragam yang dapat
mereka peroleh satu sama lainnya, karena setiap manusia memiliki akal. Dari setiap
masalah-masalah yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-harinya mereka akan
belajar dari suatu masalah yang mereka hadapi.
Pola pikir
itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh
suatu permasalahan hingga akhirnya ia akan terbentuk karakternya oleh
permasalahannya itu sendiri. Karena ketika kita mulai berpikir maka kita
sendiri telah dihadapi oleh suatu masalah yang mungkin permasalahannya
terlalu abstrak hingga sulit untuk diungkapkan dengan kata.
Pandangan – pandangan hidup pada
dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi
manusia, antara lain ;
- Cita – cita → Cita dan angan merupaka awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi sehingga dapat membentuk karakter berpikir serta pola pikir dan pandangan hidup dari suatu permasalahan yang timbul. Karena setiap kita bercita – cita atau menginginkan sesuatu maka kita juga akan berpikir bagaimana meraih dan mewujudkannya, sehingga cita – cita dapat menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup seseorang.
- Pengalaman → Pengalaman merupakan guru terbaik yang dimiliki oleh setiap orang. Belajar tidak hanya membaca atau mendengar dan menulis saja, Belajar yang baik adalah memadukan ketiganya menjadi satu kesatuan yaitu melakukan dengan melakukan maka kita akan membaca karakter permasalahan, menganalisi permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapai “analisis” seningga dengan melalukan maka kita telah belajar baik disengaja atau tidak.
- Pendidikikan → Pendidikan merupakan faktor penunjang dari suatu pola pikir cara pandang karena pada dasarnya pendidikan dapat merubah pola pikir dan cara berpikir seeorang. Tentunya akan sangat berbeda cara berpikir dan cara menyelesaikan suatu permasalahan seorang yang mengenyam pendidikan dengan orang yang tidak mengenyam pendidikan. Meski pendidikan tidak dapat sepenuhnya menjadi jaminan pembentukan karakter seseorang tetapi minimal dari pendidikan itulah seseorang dapat menjadi sedikit dewasa dalam segala hal.
- Pergaulan → Karakter manusia dapat terbentuk oleh pergaulan baik pergaulan dalam akademis “sekolah, kampus atau lembaga lainnya”, ataupun non akademis “keluarga dan masyarakat”. Pergaulan dapat membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Maka dalam pembentukan pola pikir dan cara pandang pergaulan sangat mempengaruhi karena dalam pergaulan maka kita belajar melakukan “Pengalaman”.
Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism). Terbentuknya
pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat
dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal
(genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi,
dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan
kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap
manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari
lingkungan.
Kata budaya
merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa.
Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang
berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu
bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan
dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur.
Dalam bahasa Inggris culture.
Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera
berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani).
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala
daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Jadi pada kesimpulannya manusia dan budaya sangatlah
berkaitan dan berhubungan. Budaya tercipta karena adanya manusia, dengan hasil
pemikiran manusialah budaya-budaya Indonesia tercipta. Dari hasil
pemikiran,rasa, dan karya manusialah Indonesia memiliki banyak budaya. Maka
dari itu sebagai bangsa Indonesia kita harus melesatrikan buday-budaya yang
telah ada dinegara kita. Jangan sampai Negara lain mengatas namakan hasil
budaya kita.
http://ridwan202.wordpress.com/2008/10/16/manusia-sebagai-makhluk-budaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar