Nama : Galuh Pertiwi
Kelas : 2sa03
Npm : 13611004
Matakuliah : Kewirausahaan
Analisis
Kinerja Wirausahawan / Wirausahawati
Aspek-aspek Kewirausahaan ada Sembilan diantaranya :
1. Peluang
Usaha Baru
Pada umumnya peluang usaha baru bagi kebanyakan orang bukanlah hal
yang mudah untuk memulainya. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini
sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis,semestinya memulai
bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk
menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan
bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Untuk
memulainya sebuah usaha baru diperlukan pengetahuan dasar pengelolaan keuangan
dan pembiayaan. Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam
perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan
keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku,
alat-alat produksi dan lainnya. Aspek kesembilan adalah pemasaran, pelayanan
dan product brand. Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan
penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang
baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di
lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar
suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci
perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan
lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik
kepada calon pelanggan baru. Setiap wirausahawan baru harus memiliki
keterampilan tersendiri. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan
keputusan sangat penting? Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur
akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena
kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk
mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan
melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari
alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil.
Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk
anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam
membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalam krisis untuk membuat
setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha Anda.
2.
Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan
pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada
nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan
yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa
pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana
untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.
Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan Pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.
Analisis Pembiayaan
Analisa Pembiayaan diperlukan agar bank syariah memperoleh
keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan oleh nasabahnya.
1)
Jenis – Jenis Aspek yang Dianalisa
Jenis-jenis aspek yang dianalisa secara umum dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu
1. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa
kualitatif . Aspek yang dianalisa mencakup karakter/ watak dan komitmen
dari nasabah.
2. Analisa terhadap kemampuan bayar, disebut dengan analisa
kuantitatif . Pendekatan yang dilakukan dalam perhitungan kuantitatif
, yaitu untuk menentukan kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal kerja
nasabah adalah dengan pendekatan pendapatan bersih.
2).
Kriteria Pemberian Pembiayaan
Jangan
pernah memberikan pembiayaan bila pertimbangan lebih kepada :
· Belas kasihan
· Kenalan (bersaudara atau teman)
· Nasabah orang terhormat (terkenal, disegani, status sosial
tinggi dll)
Utamakan
berdasarkan unsur-unsur :
· Kelayakan usaha
· Kemampuan membayar
Aspek
yang dinilai sebelum melakukan analisa pembiayaan adalah sebagai berikut :
· Kemampuan memperoleh keuntungan.
· Sisa pembiayaan dengan pihak lain (kalau ada).
· Bebas rutin di luar kegiatan usaha.
3. Pemasaran
Setelah memahami
perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana
barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai
dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan menefiti kebutuhan dan keinginan
konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan fingkat harga (price),
mempromosikannya au agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran
adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan
dibeh oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam
pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti
pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih finggi bagi konsumen daripada
nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan
konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa yang bisa dijual dan
bukan menjual barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat
tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat
karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran
yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing
(competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan
mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing
(improve competitive situation). Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus
mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih
murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.
1. PERENCANAAN
PEMASARAN
Pembahasan tentang strategi perusahaan,
tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan
untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran
bagi usaha baru:
Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan
Keinginan Pelanggan
Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada
kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk
menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus
(Special Target Market)
Setelah
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih
pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual
market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market
segmentation).
Dari tiga
altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih
tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual
market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih
segmen pasar (segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi
Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan
strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar
yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat
tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan
persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang
bersaing:
(1)
Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2) Kualitas
(quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif,
efisien, dan tepat.
(3) Kenyamanan
(convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan,
dan kenikmatan.
(4) Inovasi
(innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa,
maupun proses.
(5) Kecepatan
(speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan
dalam bentuk:
(a) Kecepatan
untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b) Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan
kebutuhan pelanggan (customer response time).
(6) Pelayanan dan
kepuasan pelanggan.
Langkah 4:
Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa
indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
probe, product, price, place, promotian.
4. Kepemilikan
Bisnis
kecil biasanya dioperasikan dan dimiliki secara independen serta tidak
mendominasi pasaran-nya. Kontribusi dari
bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efek terhadap tiga system
perekonomian, diantaranya : inovasi , penciptaan lapangan pekerjaan dan arti
penting bagi usaha besar.
Bentuk
bentuk kepemilikan bisnis dibagi kedalam beberapa macam jenis yaitu:
·
Perusahaan Perseorangan.
Perusahan yang dimiliki dan di kelola oleh satu orang. Usaha dan pemiliknya
adalah satu kesatuan dan sama di mata hukum. Keunggulan perusahaan perseorangan:
Mudah untuk dibentuk kepemilikan dan organisasinya, Intensif, Bentuk
kepemilikan yang paling murah untuk memulai sebuah usaha baru, Memiliki
kewenangan penuh untuk mengambil sebuah keputusan untuk usahanya tersebut .
dalam bentuk ini memiliki kelemahannya juga diantaranya : Keterbatasannya akses
modal karena tidak memiliki dukungan modal dari perusahaan lain, Kurangnya
berkesinambungan dalam usaha, Kewajiban pribadi tidak terbatas.
·
Persekutuan.
Persekutuan adalah kerjasama antara dua orang atau lebih yang bersama-sama yang
memiliki perusahan dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
·
Usaha Patungan. Adalah
usaha yang dilakukan dua orang lebih atau bisa berupa barang atau uang. Contoh
nya, Apabila si A memiliki lapangan
futsal dan si B memiliki agency untuk membuat pentas musik, jadi kedua orang
ini patungan dengan cara menggabungkan yang mereka miliki maasing-masing oleh
kedua belah pihak yang saling menyetujui.
5. Sumber Daya
Manusia
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan
kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang
mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas
penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi
wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan
oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan
sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur,
pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal
kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi
individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia
yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah
sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
• Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan
karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
• Promosi jabatan, promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1)
membangun moral, (2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan
harapan akan mendapatkan promosi, dan (3) membuat individu cendrung tinggal dengan
organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
• Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan
perusahaan.
Sumber dari luar organisasi :
• Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah
organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak
sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek
yang umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah: (1) pesaing akan harus membayar
pelatihan individu sampai saat penyewaan, (2) organisasi kewiraswastaan pesaing
mungkin akan agak diperlemah dengan kehilangan individu, dan (3) sekali disewa,
individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik
bersaing dengan bekas organisasinya
• Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di
dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu
orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga
kerja.
• Lembaga pendidikan, beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan
tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah
bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya
manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja
hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk
menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
• Mass media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah
pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini,
wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya
menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa
organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki
kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi
menentukan tipe publikasidi mana suatu iklan hendak dipasang.
Seleksi
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah
direkrut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan
tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum
sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat
individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan
asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena
aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test
ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek
tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu,
seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah
individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi
aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa
mencapai suatu tingkatan tertentu.
6. Organisasi.
Perencanaan Organisasional memiliki dua
maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (Protective dan Affirmative). Maksud
Protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak-pastian
disekitar kondisi Bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajemen yang
berhubungan. Tujuan Affirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam
sebuah organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak
adanya koordinasi dan timbulnya keidak efisienan. Akan tetapi tujuan mendasar
dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz,
O’Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan
pencapaian usaha dan tujuan “. Tujuan lain dari perencanaan berkisar pada
maksud mendasar ini.
Kerugian
dan Keuntungan Perencanaan Organisasi Kewirausahaan
Program perencanaan memiliki banyak
keuntungan, contoh kasus seperti pada postingan yang berjudul
Dukung Piala
Euro 2012 bersama Agenbola338.com dimana adalah membantu berorientasi
ke masa depan. Wirausahawan harus bisa melihat keluar dari masalah harian yang
normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi di masa mendatang.
Kedua, koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanpa
adanya gagasan tentang bagaimana ia mempengaruhi keputusan yang harus dibuat
besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi
keputusan.
Perencanaan menekankan tujuan organisasional, dimana tujuan
organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara
konstan diingatkan dengan apa yang akan dicapai organisasi mereka. Jika fungsi
perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam sebuah organisasi atau
perusahaan, bisa jadi akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada
program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus
membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang
digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasian dan
pengawasan terhadap
Perencanaan Organisasi Kewirausahaan.
7. Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang
kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga
mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan
sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang
bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara
kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama,
dan respek dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya.
Dunia
kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak
terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya
danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menanrik
diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih
aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan
mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya.
Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang
akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan
disiplin sampai kita bisa melakukannya.
Terdapat banyak pengertian tentang definisi kepemimpinan, diantaranya yaitu
menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi
orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka
inginkan. Menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok.
Sedangkan menurut Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan
definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara lain yaitu
kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin
aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang
ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,1957:7).
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan
dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa
tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler &Massarik, 1961:24)
Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.[1][1]
B. Sifat-sifat Pemimpin
Upaya untuk menilai sukses atau
gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat
sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria
untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan
teori yang disebut sebagai The
tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan).
Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1.
Energi jasmaniah dan
mental
2.
Kesadaran akan tujuan
dan arah
3.
Antusiasme
4.
Keramahan dan
kecintaan
5.
Intigritas
6.
Pengasaan teknis
7.
Ketegasan dalam
mengambil keputusan
8.
Kecerdasan
9.
Ketrampilan mengajar
10. Kepercayaan
George R. Terry dalam
bukunya principal of mangement 1964 menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:
1.
Kekuatan
2.
Stabilitas emose
3.
Pengatahuan tentang
relasi insani
4.
Kejujuran
5.
Objektif
6.
Dorongan pribadi
7.
Ketrampilan
berkomunikasi
8.
Kemampuan mengajar
9.
Ketrampilan sosial
10. Kecakapan menejerial.[2][2]
Jadi, dengan demikian diharapkan seorang
pemimpin itu harus berbudi luhur dan memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia
bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.
C. Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
Menguasai sepenuhnya prinsip dan
tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan
seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan pribadi individu, efektifitas
kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan
wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim
dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan
untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran
menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan
yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut ini 10
prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang
akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi.[3][3]
1.
Purposeful
(memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki
tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan
akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa
pun.
2.
Responsible
Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan
merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri
orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan
semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari
orang lain.
3.
Integritas
(nilai yang sejati)
Kualitas
yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa
yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki
integritas.
4.
Nonconformity
(ketidakcocokan)
Konformis
tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir
individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga
penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari
generasi ke genarasi.
5.
Coureqeous
(keberanian)
Ketika
keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan mengikuti jalan yang dipercaya
sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
6.
Intuitive
(keputusan yang sebenarnya)
Keputusan
yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan.
Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam
bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7.
Patience
(kesabaran)
Sabar
terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya
sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun
maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan
dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan
memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan
ditempat yang tepat.
8.
Listen
(mendengarkan)
Mendengarkan
merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun
jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama
berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan.
Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan
pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan
menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9.
Enthusiasm
(antusiasme)
Optimisme
dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang
lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah
dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10. Service
(layanan)
Layanan
produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu
dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui
layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.
8.
Evaluasi Usaha
9.
Tujuan evaluasi usaha Evaluasi
kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana
dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
10. Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
11. 1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana
yang dimilikinya.
12. 2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar
peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (umar : 2003 )
13. Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha :
14. Aspek pasar
15. Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada
proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang
dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk
mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar
dari produk yang bersangkutan.
A. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual
dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria
pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau
pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang
mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang
memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita.
9. Pengembangan
Usaha
Pengembangan usaha adalah
” Tugas dan proses persiapan analitis tentang
peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan
implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang
teknologi industri yang terkait
“Pengembangan usaha” istilah yang sering
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi
atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan
produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis
strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk,
dan lain – lain.
Tingkatan Dalam
Pengembangan Usaha Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat
yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan
korporasi.
Dalam 9 aspek yang terdapat diatas wirausahawati yang
bernama Sutrisni Hidayati, kelahiran 11 Juli 1973 ini memiliki dari beberapa
aspek yang terdapat diatas. Termasuk dalam aspek sumber daya manusia karena
dapat menambah income orang lain dan memberikan peluang usaha bagi orang lain
(rekanan/mitra usaha) hanya dengan menjualkan barang dagangan yang dijual
olehnya. Kesuksesan nya pun sangat terlihat dalam kebutuhan pokoknya dalam hal
sandang pangan papan nya pun sudah cukup terpenuhi bahkan ibu dua anak ini
dapat membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya, bahkan tidak jarang
beliau mendapatkan pesanan dalam jumlah
banyak. Begitupun dalam kesehatan dan pendidikan anak-anaknya beliau memberikan
pendidikan yang sangat baik, dalam pendidikan agama ataupun pendidikan formal
begitupun dalam kesehatan beliau sangatlah teliti maklum ibu ini mantan bidan.
Dia masih memiliki hutang karena rumah yang ditempatinya adalah rumah baru.
Gaya hidup keluarganya pun sangatlah sederhana. Dia tidak memiliki tenaga kerja
dalam menjalankan usahanya dirumah.